Skip to main content

5 Makanan Khas Situbondo Yang Wajib di Coba!

Situbondo , sebuah kabupaten di Jawa Timur yang kaya akan budaya dan keindahan alamnya, juga menyimpan harta karun kuliner yang memikat. Lima hidangan khas yang wajib Anda coba saat berkunjung ke Situbondo adalah Nasi Sodu, Tajin Palappa, dan Nasi Karak. Setiap hidangan memiliki cerita dan cita rasa unik yang akan memanjakan lidah Anda. 1. Nasi Sodu Nasi Sodu atau "nasek sodu" dalam bahasa setempat adalah kuliner legendaris yang sederhana namun menggugah selera. Kata "sodu" sendiri dalam bahasa Madura diartikan sebagai "lodeh". Hidangan ini terdiri dari nasi putih yang disiram dengan kuah santan agak kental yang berisi potongan labu siam dan ikan laut, seperti cakalang. Nasi Sodu memiliki cita rasa yang dominan gurih dan sedikit asin, berbeda dengan lodeh pada umumnya yang cenderung manis. Keunikan lainnya adalah cara penyajiannya yang menggunakan alas daun pisang, yang menambah aroma wangi pada hidangan. Biasanya, Nasi Sodu disajikan hangat dengan tambah...

Ekspor 15 ton kopi arabika Argopuro asal Kabupaten Situbondo Ke Arab Saudi

Sebuah pencapaian penting tercatat dalam peta ekspor kopi Indonesia. Sebanyak 15 ton kopi arabika Argopuro asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, telah memulai perjalanannya menuju pasar elit Arab Saudi. Momen bersejarah ini bukan sekadar transaksi ekspor biasa, melainkan sebuah tonggak konkret yang menandai dimulainya sebuah terobosan strategis: peluncuran program Holding UMKM pada klaster perkebunan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kementerian UMKM).

Dalam visi besar Kementerian UMKM, program Holding UMKM ini dirancang sebagai sebuah strategi komprehensif untuk menjembatani kesenjangan yang selama ini memisahkan pelaku UMKM dengan ekonomi global. Bagus Rachman, Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, menegaskan bahwa esensi dari inisiatif ini adalah menciptakan sebuah ekosistem rantai pasok yang terpadu dan saling menguatkan. "Inti dari program ini adalah untuk mengatasi disconnectivity atau keterpisahan yang selama menjadi hambatan struktural bagi UMKM," ujar Bagus usai melepas ekspor kopi tersebut dari lereng Gunung Argopuro.

Ia menjelaskan lebih detail bahwa keterpisahan itu termanifestasi dalam bentuk minimnya akses UMKM kepada pembiayaan yang layak, adopsi teknologi modern, dan yang terpenting, jalan menuju pasar internasional. Untuk memutus mata rantai masalah ini, Kementerian UMKM memperkenalkan sebuah model kolaborasi yang inovatif.

Model Holding UMKM ini menempatkan usaha menengah sebagai operator inti yang bertugas menggerakkan empat pilar strategis secara simultan. Keempat pilar tersebut dirancang untuk membangun fondasi yang kokoh dari hulu ke hilir:

  1. Pilar Aggregator: Bertugas mengonsolidasikan dan mengintegrasikan puluhan bahkan ratusan usaha mikro dan kecil dalam satu klaster—dalam hal ini, klaster perkebunan kopi. Konsolidasi ini mutlak diperlukan untuk menciptakan skala ekonomi dan efisiensi produksi, sehingga produk UMKM memiliki kuantitas dan kualitas yang konsisten untuk memenuhi permintaan pasar global.

  2. Pilar Inkubasi: Lebih dari sekadar penggabungan, pilar ini berfokus pada penguatan kapasitas dan pendampingan berkelanjutan. Usaha mikro dan kecil dibina untuk "naik kelas", baik dari segi manajemen usaha, standar mutu, hingga teknik pemasaran yang modern.

  3. Pilar Pemasaran: Pilar inilah yang ujung tombaknya, yang secara langsung mendorong produk seperti kopi arabika Argopuro hingga bisa sampai ke Arab Saudi. Pilar ini bertugas memperluas akses pasar domestik dan internasional dengan menjamin kontinuitas pasokan dan kualitas produk yang tidak lagi sporadis, namun terstandarisasi.

  4. Pilar Pendanaan: Sebagai penopang, pilar ini membuka akses pembiayaan yang terintegrasi dan lebih minim risiko. Dengan berkumpulnya UMKM dalam satu holding yang dikelola secara profesional, lembaga keuangan menjadi lebih percaya diri untuk menyalurkan modal.

Melalui pendekatan klaster yang sinergis ini, Kementerian UMKM bertekad mentransformasi cara berusaha UMKM. Tidak lagi berjalan sendiri-sendiri dan terpecah-pecah, melainkan terhubung, terintegrasi, dan saling menguatkan dalam satu ekosistem yang mendorong produktivitas, efisiensi, inovasi, dan yang paling penting, keberlanjutan. Ekspor kopi Situbondo ini adalah bukti awal bahwa dengan kolaborasi yang terstruktur, UMKM Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pemain tangguh di kancah persaingan global.

 

Artikel Populer

SDIT Bina Insan, IKADI, dan Salimah Situbondo Gelar Peringatan Maulid Nabi, Tekankan Peneladanan Akhlak Rasulullah

SITUBONDO – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, SDIT Bina Insan bersama IKADI (Ikatan Dai Indonesia) Situbondo dan Salimah Situbondo menyelenggarakan kajian islami yang khidmat dengan tema "Menggali Hikmah dari Akhlak dan Perjuangan Nabi Muhammad SAW". Acara yang berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, di Masjid Bina Insan Panji tersebut, dihadiri oleh orang tua siswa, guru, dan masyarakat umum. Kegiatan yang mengusung semangat untuk menggalakkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW ini menghadirkan Ustaz Agus Rohmawan dari IKADI Jawa Timur sebagai narasumber. Dalam ceramahnya yang mendalam, Ustaz Agus menekankan pentingnya meneladani Rasulullah SAW sesuai dengan tingkat keimanan dan kemampuan masing-masing individu. “Kita tidak harus langsung menjadi sempurna seperti Rasulullah. Mulailah dari hal-hal kecil yang mampu kita lakukan. Yang terpenting adalah konsistensi dan keikhlasan dalam meniti jalan kebaikan,” pesannya. Ustaz Agus juga mengajak jamaah u...

PKS Situbondo Gelar Musda VI, Lantik Kepengurusan Baru Periode 2025–2030

Situbondo, 6 September 2025 – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Situbondo menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) VI pada Sabtu (6/9) di Aula BR Café Situbondo. Kegiatan ini digelar sebagai forum tertinggi di tingkat daerah yang secara periodik dilaksanakan sesuai dengan AD/ART partai, sekaligus menjadi momentum pergantian kepengurusan setiap lima tahun sekali. Musda VI PKS Situbondo dihadiri oleh jajaran pengurus, anggota, serta para ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Situbondo. Suasana berlangsung khidmat, penuh keakraban, dan semangat kebersamaan. Agenda utama Musda kali ini adalah pelantikan kepengurusan baru Majelis Pertimbangan Daerah (MPD), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan Dewan Etik Daerah (DED) PKS Situbondo periode 2025–2030. Nama-nama yang dilantik antara lain: Ketua MPD : Budi Setyono Ketua DPD : Sujanu Harto Mulyono Ketua DED : Habibur Rohman Dalam sambutannya, Ketua DPD PKS Situbondo terpilih, Sujanu Harto Mulyono , m...

Ini Manfaat Raperda Kawasan Tanpa Rokok Kabupaten Situbondo

Pemerintah Kabupaten Situbondo sedang dalam proses menyusun Rancangan Peraturan Daerah ( Ranperda ) mengenai Kawasan Tanpa Rokok ( KTR ). Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah , yang kerap disapa Mbak Ulfi, menekankan bahwa kebijakan ini tidak dimaksudkan untuk melarang aktivitas merokok, melainkan mengarahkan pada penetapan lokasi-lokasi tertentu yang harus bebas dari asap rokok. Dalam penjelasannya, Mbak Ulfi menyatakan bahwa aturan ini akan diberlakukan di berbagai tempat strategis, termasuk sarana kesehatan, institusi pendidikan, area ibadah, serta ruang publik. “Ranperda ini bertujuan bukan untuk melarang, melainkan mengatur agar hak masyarakat untuk memperoleh udara bersih dan hidup sehat dapat terjamin,” ujarnya pada Jumat (22/8/2025). Ia menambahkan bahwa latar belakang perumusan Ranperda ini adalah keprihatinan terhadap kondisi kesehatan masyarakat. Asap rokok, baik yang dihirup secara langsung maupun tidak langsung, telah terbukti menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. “Ini me...